BDSM Alter – Alat berekspresi dengan aman
BDSM memberikan ruang agar seseorang bisa jujur kepada diri sendiri, melepaskan beban, membuka diri, memperlihatkan kerapuhan atau sisi intim yang tersembunyi. Dengan caranya sendiri, BDSM membantu seseorang untuk mengerti lebih dalam mengenai dirinya sendiri dan pasangan peran nya. BDSM mengacaukan struktur linguistik yang mendikte keseharian manusia sebagai makhluk sosial dengan segala batasannya dan memaksa semua pihak untuk memakai bahasa non-verbal yang lebih intim.
Sayangnya sisi rapuh yang intim ini sangat mudah dimanfaatkan orang dengan niat jahat. Mudah sekali melukai fisik dan mental seseorang yang sedang dalam kondisi rentan. Banyak kasus yang saya dengar, maupun alami, selama menjalani aktivitas BDSM seperti kekerasan, perudapaksaan, pemerasan, pelecehan, ancaman, sampai perampokan. Sayangnya perempuan lebih rentan mendapatkan diskriminasi hukum dan sosial ketika kehidupan intim nya dibuka paksa oleh orang lain, sedangkan pelaku teror mental ini jarang mendapatkan ganjaran yang setimpal. Maka dari itu, banyak sekali peminat dan pelaksana aktivitas BDSM yang merasa ragu untuk berkomunikasi dengan lebih banyak orang, melakukan riset personal, dan berdiskusi. Hasilnya mereka semakin terisolasi dan lebih mudah lagi menjadi korban predator yang menyalahgunakan BDSM untuk melanggengkan kekerasan maupun pelecehan.
Saya rasa solusi yang terbaik adalah dengan membuat identitas alternatif atau yang biasa disebut Alter. Identitas ini berbeda dengan identitas asli, namun tetap menawarkan otentikasi atas individu pemiliknya sehingga tetap ada kanal komunikasi yang personal untuk membangun rasa percaya.
Ada beberapa alasan kenapa saya secara pribadi memutuskan untuk membuat identitas alter saya, Madame Qyla Louzierein.
- Membuat batas antara kehidupan sosial dengan kehidupan intim. Pada akhirnya BDSM adalah permainan peran. Tidak masalah apakah dilakukan sejam, semalam, sehari, atau bertahun-tahun, pada akhirnya BDSM sebagai preferensi intim tidak bisa dibawa ke ranah sosial. Alasan nya sesederhana bahwa BDSM membawa pelaksananya ke kondisi rapuh dan rentan. Tidak hanya berlaku untuk sub yang akan jadi sasaran empuk predator karena rentan manipulasi, Dom pun terpapar resiko yang sama besar untuk dijebak dalam teror mental yang sama. Maka dari itu penting untuk punya batas tegas kapan bisa masuk ke peran rentan tersebut, dan kapan harus waspada, berdikari, dan berdigdaya atas diri sendiri.
- Memberikan ruang ekspresi yang lebih lantang. Sehubungan dengan kondisi sosial masyarakat, sangat sulit untuk mengemukakan preferensi BDSM tanpa tautan dengan identitas sosial. Dengan menciptakan identitas alter, saya bisa mengekspresikan preferensi, menceritakan pengalaman, pelajaran, maupun bertukar pikiran dengan pelaksana BDSM lainnya tanpa takut merambat ke identitas sosial. Pun dengan identitas alter, saya tetap bisa terhubung dengan event yang mengembangkan keahlian saya sehubungan dengan BDSM tanpa takut identitas sosial saya dieksploitasi. Disisi lain, saya dengan mudah dikenali lewat alter karena reputasi yang saya bangun sejalan dengan motivasi BDSM saya, dengan begitu individu dengan motivasi yang sama dapat dengan mudah mengidentifikasi saya. Orang lain bisa dengan mudah menginisiasi komunikasi dengan saya lewat jalur interaksi yang terhubung dengan identitas alter.
- Memberikan rasa nyaman untuk relasi sosial. BDSM adalah hal yang tabu dan point itu harus betul betul dimengerti semua peminat maupun pelaksana. Besar sekali potensi pengucilan untuk peminat dan pelaksana aktivitas BDSM. Secara personal saya merasa bahwa selama perjalanan hidup ini saya belajar bagaimana membaur dengan orang sekitar, semata mata untuk membangun harmoni hidup bermasyarakat. Baik di Indonesia maupun di negara luar, sejatinya manusia akan lebih nyaman berada dengan individu yang dirasa serupa sehingga tidak perlu waspada atas gerak gerik yang tidak biasa. Sayangnya di dalam realita, tidak banyak orang yang terbuka terhadap individu yang kontroversial ataupun perilaku yang berbeda dengan budaya, nilai hidup, norma, dan tata krama. BDSM secara keseluruhan menantang semua poin sosial tersebut sehingga mudah sekali memprovokasi orang-orang dengan pemahaman sosiologi sederhana.
- Melindungi kehidupan dan penghidupan dari konsekuensi legal, edukasional, profesional, dan sosial. Sejak 2016 saya beruntung memiliki pekerjaan yang menghargai ekspresi intim saya dan tidak akan memakai preferensi intim ini untuk menekan saya sebagai profesional. Sejak 2022 saya menikah dengan Dom saya dan kami berdua adalah aktivis ekspresi intim minoritas sehingga gaya hidup sangat bersahabat dengan BDSM. Namun tidak halnya dalam kurun waktu 2009 – 2015. Tidak hanya masalah wajah maupun bagian tubuh yang dianggap ”mengundang”,saya harus sangat berhati-hati dalam secara verbal menyalurkan ekspresi pribadi ini karena secara harafiah bisa kehilangan keluarga, akses pendidikan, pekerjaan, dan lingkungan sosial. Dengan aturan hukum yang tidak bersahabat dengan ekspresi intim, tidak bisa di prediksi ekspresi privat mana yang punya konsekuensi legal. Pun ketika keluarga tidak setuju dan bahkan awam dengan konsep BDSM, maka mereka bisa dengan mudah diteror secara mental melalui kejahatan doxxing maupun perundungan.
Dari pengalaman saya, ada beberapa aspek yang membuat identitas alter lebih efektif dan lebih efisien.
- Rasional
Alter harus tetap masuk akal di dalam ranah ”bisa dipercaya”, mengingat tujuannya adalah untuk membuka jalinan hubungan dengan individu lain yang punya preferensi yang sama. Dengan membangun identitas yang rasional, maka orang lain pun akan lebih mudah membangun rasa percaya. Namun demikian, bukan berarti Alter tidak kreatif. Pemilihan nama bisa menggunakan kata yang menggambarkan maksud maupun kesan yang ingin disampaikan, atau menggunakan nama buatan yang unik dan tidak biasa sehingga menarik perhatian.
- Konsisten
Karena alter bertujuan untuk membangun komunikasi dengan topik spesifik, maka akan sangat membantu jika alter punya identitas yang konsisten. Seperti halnya nama lahir, nama tersebut akan dipakai untuk mengidentifikasi seseorang sesuai dengan ekspresi dan fungsi sosial yang sudah dijalani atua dipilih. Perjalanan BDSM akan memberikan input baru yang membuat seseorang berkembang, jadi wajar jika preferensi pun akan berubah. Walau demikian, alter yang konsisten akan memberikan cerita tentang pengalaman BDSM yang diharapkan menarik juga mempermudah membangun rasa percaya.
- Terbuka
Untuk poin ini, setiap individu akan punya keputusan berbeda berdasarkan pertimbangan pribadi. Karena saya membuat identitas alter untuk terhubung dengan lebih banyak orang yang minatnya sama, maka sekalian saja saya buat identitas alter ini terbuka. Buat akun media sosial untuk membagikan informasi yang didapatkan selama perjalanan BDSM supaya banyak orang yang bisa mengerti, membandingkan, dan belajar dari ilmu maupun kesalahan. Membagikan perkembangan praktik maupun pengetahuan BDSM sehingga orang bisa mengerti preferensi maupun nilai yang dipilih sebelum mulai berkomunikasi. Dengan begitu tidak perlu mengulang-ulang dialog yang sama dan menyaring orang-orang yang cukup pintar untuk membaca informasi dan mengerti spesifikasi aktivitas BDSM yang disukai.
- Aman Dikontak
Alter memberikan kanal alternatif untuk menghubungi tanpa harus tercampur dengan komunikasi sosial diluar aktivitas BDSM. Pun untuk melindungi kontak pribadi yang beresiko disalahgunakan untuk pemerasan, perundungan, maupun tindak pidana lainnya. Buatlah email khusus alter, contohnya email qyla.louzierein@gmail.com yang tentu saja bukan nama lahir saya namun tetap unik nan otentik sebagai informasi milik saya pribadi. WA khusus pun sangat bermanfaat untuk memisahkan kontak BDSM dengan kontak sosial/professional. Instagram mungkin akan sangat sensitif untuk konten BDSM sehingga perlu di private, atau bisa memakai media sosial lainnya.
Pertimbangan manapun yang dipilih, cantumkan peringatan bahwa informasi yang disediakan bukan untuk konsumsi anak dibawah umur. Cantumkan etika BDSM seperti safety, sanity, dan consent supaya individu yang melakukan kontak mengerti batasan kesehatan fisik, mental, dan persetujuan yang harus dipatuhi. Masukan juga ”trigger warning” untuk informasi yang menggambarkan rasa sakit maupun ”humiliation” sehingga orang-orang dengan trauma tidak terpicu. Dengan begitu keamanan akses tidak hanya bermanfaat untuk pemilik akun, tetapi juga masyarakat umum. Hal ini pula yang akan memperbaiki citra BDSM sehingga lebih mudah diterima mayoritas.