BDSM Study

Mungkin sebagian besar orang mengerti BDSM sebagai permainan intim atau bumbu dalam bercinta. Tidak banyak yang mengetahui motivasi kompleks seseorang dalam menggunakan sensasi alternatif didalam maupun diluar ruang peraduan. BDSM punya peran sangat besar pada pemahaman mengenai hidup, identitas, proses rasa sakit fisik, maupun psikologis seseorang. BDSM memanusiakan manusia dengan segala kompleksitasnya.

Selain hasil studi akademik yang saya temukan dari berbagai sumber, disini saya mencoba menjabarkan buah pikiran saya yang tentu saja terbatas dari sisi keahlian akademis maupun riset. Yang saya andalkan adalah pengalaman BDSM saya sejak 2009, baik ketika saya harus mendalami secara sembunyi-sembunyi sampai akhirnya saya bisa berekspresi dengan bebas.

Maka dari itu, selalu ingat bahwa konten ini tidak serta merta cocok dengan semua orang, pun bisa langsung dipraktekan. Penelaahan dan pemilahan sangat saya anjurkan, dan jika dirasa bahwa realita Anda mengganggu secara fisik maupun mental, segera hubungi bantuan medis.

Probably most people merely understand BDSM as intimate play or a spice in the lovemaking. Not many people know about a person’s complex motivations for using this alternative sensations inside and outside the resting room. BDSM has a huge role in human’s understanding of life, identity, the processing of physical and psychological pain. BDSM humanises humans within their complexity.

Aside of the academic studies which I found from various source, here I attempt to elaborate my thoughts, which are of course limited in terms of academic and research expertise. The only thing I rely on is my BDSM experience since 2009, both when I had to explore it in secret until when I was able to express it freely.

Therefore, always remember that this content is not suitable for everyone, nor it can implemented straight away. I highly recommend further research and sorting, and if you feel that your reality is disturbing you physically or mentally, immediately seek medical help.


  • KONSEP PERSETUJUAN – SENJATA PARADOKSIKAL MELAWAN PATOLOGISASI

    BDSM from A to Z: consent as a tool against pathologization in internet BDSM “handbooks” byBruno Dalla Cort Zilli for CLAM. 2013. Sexuality, Culture and Politics – A South American Reader. Pp. 685-705. – ISBN 978-85-89737-82-1 Jurnal yang kali ini saya bahas […]

  • Review Jurnal BDSM – Subspace

    “No Pain, No Gain?: Therapeutic and Relational Benefits of Subspace in BDSM” oleh Dulcinea Pitagora dari Widener University Untuk mengembangkan pengetahuan mengenai perkembangan penelitian dan pembahasan mengenai BDSM di dunia, kali ini saya akan mencoba membahas studi BDSM dari institusi pendidikan dan […]

  • Dominasi dan Submisi

    Fungsi hidup yang terlupakan Sebagian besar orang yang saya temui selama perjalanan BDSM sangat terkejut dengan kedua konsep tersebut. Menurut mereka masing-masing posisi merupakan kejahatan dan penyerangan atas kedaulatan manusia yang merdeka. Apakah benar demikian? Ketika menyebut BDSM, sebagian besar orang akan […]

  • Pengertian “Top” dan “Bottom”

    Bentuk dasar peran secara umum dalam BDSM mengacu kepada istilah “Top” dan “Bottom”. Tentu saja pada implementasi nya peran ini akan berkembang menjadi peran-peran yang lebih kompleks maupun spesifik. Untuk mengerti dinamika Power Play dari BDSM, ada baiknya seseorang mengerti kedua peran tersebut. […]

  • Sejarah BDSM

    Istilah “BDSM” pertama kali tercatat dalam posting Usenet dari tahun 1991. Walaupun demikian, aktivitas serupa telah dilakukan dari sejak ratusan tahun sebelumnya, dengan istilah dan etika yang berbeda.  Praktik BDSM nyatanya tercatat sebagai bagian dari sejarah dan kultur manusia sejak jaman dulu […]

  • BDSM Alter – Alat berekspresi dengan aman

    BDSM memberikan ruang agar seseorang bisa jujur kepada diri sendiri, melepaskan beban, membuka diri, memperlihatkan kerapuhan atau sisi intim yang tersembunyi. Dengan caranya sendiri, BDSM membantu seseorang untuk mengerti lebih dalam mengenai dirinya sendiri dan pasangan peran nya. BDSM mengacaukan struktur linguistik […]