Darimana bisa memulai praktik BDSM? Bagaimana praktik BDSM bisa dilaksanakan secara etis? Masukan apa yang bisa diberikan dari pengalaman pelaksana BDSM lainnya agar tidak terjebak di kesalahan yang sama?
Saya mengerti bahwa BDSM bukanlah konsep yang mudah dipahami. Apalagi di ranah teknis dengan berjuta potensi masalah dilapangan. Yang saya mengerti, BDSM tidak sederhana, pun tidak boleh dianggap sederhana. Serupa keahlian dan seni, BDSM mencakup komunikasi non-verbal yang luas. Aspek BDSM yang terlihat mudah, sesungguhnya dicapai lewat latihan dan komitmen yang panjang terhadap minat spesifik yang dimiliki seseorang. Pelaksanaan BDSM yang terlihat simple sesungguhnya merupakan hasil belajar tiap pelaksana nya, sehingga setiap aktor sudah mengerti peran masing-masing. Sisanya, komunikasi yang terbuka dan jujur. Semua pelaksana harus mengerti bahwa diluar adegan BDSM, semua orang harus dihormati secara setara.
Disini saya hanya bisa berbicara sebatas pengalaman pribadi. Saya beruntung mendapat kesempatan untuk belajar dan mengobservasi pelaksanaan BDSM dari berbagai negara, oleh berbagai demografi orang. Walaupun demikian, tetap banyak insiden dimana saya ada dalam bahaya, baik fisik maupun mental. Inilah alasan saya menjabarkan informasi yang saya ketahui mengenai praktik BDSM disini. Pun karena informasi disini berdasarkan pengalaman pribadi, maka harus diseleksi dan diolah kembali sesuai keadaan pribadi Anda.
Where to start practicing BDSM? How can BDSM practices be carried out ethically? What input can be given from the experience of other BDSM practitioners so that people don’t get caught in the same mistakes?
I understand that BDSM is not an easy concept to understand. Especially in the technical realm, in which there are millions of potential problems in the field. As I understand it, BDSM is not simple, nor should it be considered simple. Like any skill and art, BDSM includes a wide range of non-verbal communication. Aspects of BDSM that seem easy are actually achieved through long training and commitment to a person’s specific interests. The implementation of BDSM, which looks simple, is actually the result of arduous learning of each practitioner, so that each actor understands their respective roles. The rest is the open and honest communication. All performers must understand that outside of the BDSM scene, all people must be respected equally.
Here I can only speak from personal experience. I have been fortunate to have the opportunity to study and observe the implementation of BDSM from various countries, by various demographics of people. Despite this, there were still many incidents where I was in danger, both physically and mentally. This is the reason I describe the information I know about BDSM practices here. Also, because the information here is based on personal experience, it must be selected and reprocessed according to your personal circumstances.
-
4C : Kerangka baru dalam negosiasi BDSM
Berbicara mengenai proses komunikasi BDSM tidak akan lepas dari perkembangan pemahaman pelaksana BDSM akan kebutuhan persetujuan dan kesepakatan yang jelas serta lugas. Dari permasalahan yang muncul akibat miskomunikasi, banyak sekali aktivis BDSM yang akhirnya membuka diri dalam mengedukasi kesulitan yang mereka hadapi […]
-
Mengenal Munch dan Etika nya
Perjalanan BDSM tidak lepas dari pengalaman bertemu dengan banyak orang, baik sesama peminat maupun orang awam. Tak jarang dialog terkait BDSM menjadi penentu apakah seseorang bisa menjadi teman, calon pasangan, atau kenalan. Sebagai preferensi intim, BDSM adalah identitas privat seseorang yang erat […]
-
Alat BDSM aman untuk Pemula
Perlu diakui, BDSM adalah aktivitas yang cukup mahal dan perlu komitmen besar. Tidak hanya mengenai perlengkapannya, tetapi juga persiapan tempat dan prosesnya. Pelaksana BDSM tidak selalu mampu menyediakan tempat penyimpanan alat, ataupun tempat pelaksanaan aktivitasnya. Jujur saja, hotel dengan privasi penuh punya […]
-
BDSM – Pengecekan Pra Aktivitas
Sebelum bisa memulai aktivitas BDSM apapun, tentu harus dimulai dari pertemuan dengan kandidat pasangan, diskusi, lalu seleksi. Proses ini tidak hanya dilakukan oleh Dom, tetapi juga Switch dan sub. Bertolak belakang dengan kepercayaan awam, sub juga melakukan proses seleksi Dom dan bahkan […]
-
BDSM – Consent / Persetujuan
Karena dibungkus oleh kekerasan, kekejaman, dan siksaan, BDSM seringkali dianggap pemaksaan dan pelecehan. Padahal di balik setiap aktivitas BDSM yang benar, ada proses diskusi dan persetujuan bagi semua pihak. Proses yang malah sering diabaikan dalam hubungan antar manusia pada umumnya, consent atau […]
-
BDSM – Sanity / Kewarasan
Seperti yang pernah dibahas sebelumnya, BDSM secara alami menantang insting naluriah yang dibangun oleh budaya dan kebiasaan, dalam hal mempertahankan keselamatan, ketenangan mental, dan wewenang atas diri sendiri. Walaupun demikian, jika ditelaah, peradaban manusia selalu berevolusi di sisi sudut pandang mengenai ketiga […]